CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »
THANKS FOR COMING IN MY BLOG

Pages

Jumat, 20 Maret 2015

CERITA TENTANG JEMBER

Ini Jemberku , mana Jembermu ?

Jember adalah sebuah kota yang mungkin bisa dibilang kota yang letaknya paling ujung jawatimur nomor 2 setelah banyuwangi. Kota yang sangat jauh dari kota kelahiran saya yaitu nganjuk. Butuh waktu 7 jam untuk sampai di kota ini. Dahulu saya memandang jember sebagai kota yang lumayan besar dan kece mungkin karena kota Nganjuk itu kecil jadi setelah saya di ajak liburan oleh keluarga ke jember jadi saya berpikiran seperti itu. Seinget saya dulu, saya sudah 2 kali pergi ke jember dan pemikiran saya yang pertama adalah capek dan tidak ingin mengulang lagi. Yang pertama saya pergi menggunakan mobil dan benar-benar kerasa capeknya dan yang paling kerasa itu di bagian pantat. Sedangkan yang kedua saya kembali kesini lagi via kereta api yang saya ingat dulu adalah boring dan capek lagi pastinya lalu tapi ada suatu yang unik yang tidak saya temukan ketika pergi ke surabaya atau  jogja via kereta api yaitu setelah lepas dari kota surabaya dulu banyak saya temukan penjual sate kerang yang mondar-mandir mulai dari sidoarjo , pasuruan , lumajang, probolinggo hingga jember. Tapi saat saya kembali lagi sekarang saya sudah tak menemukan itu lagi dan suasana kereta menjadi sepi berbeda dari dulu.
Saat liburan yang ke 2 saya, ketika saya melewati semanggi saya merasa takjub karena “kok bisa di tengah kota ada gunung” pikir saya jaman dulu, maklum masih kecil dan agak ndeso lalu besoknya saya diajak keliling jember sama kakak2 saya. Dibawalah saya ke Universitas Jember akhirnya muncul lagi sikap kampunganku ketika melihat Unej merasa waw dan timbul pemikiran “ternyata kampus begini ya ? luas seperti hutan dan tempat kuliah satu dan yang lain berbeda-beda bahkan jauh. Lalu dikenalkan lah saya dengan yang namanya cilok . di Nganjuk tidak ada yang namanya cilok tapi pentol atau bakso jadi ngerasa bingung “makanan apa coba ini, apa bedanya sama baso ?” lalu juga dikenalin yang namanya kos-kosan dan mulai saat itu saya beranggapan “Jember itu kota kos-kosan karena hampir bahkan semua rumah yang di Jalan Jawa itu merupakan kos-kosan”. Lalu wisata yang kedua yang kudatangi saat itu adalah alun-alun jember dari situ saya mulai memandang bahwa jember itu kota yang indah dan menarik. Dan berharap nanti kalau sudah besar bisa jejajah kota ini.
Akhirnya saya sampai pada titik dimana saya harus hidup di kota jember. Disini saya mulai belajar dengan bagaimana cara beradaptasi dengan banyak orang yang saya jumpai disini yang paling kental adalah budaya maduranya. Dan mulai menyimpulkan bahwa Jember itu kota percampuran antara Jawa dan Madura. Di jember ini saya juga menemukan banyak wisata yang menarik dan mungkin bisa dibilang mengagumkan. Mulai dari lautnya, gunungnya, perkebunannya dll. Jadi saya juga beranggapan bahwa Jember itu bisa dibuat sebagai salah satu Destinasi wisata yang cukup menjanjikan. Disini saya juga menemui banyak makanan murah bahkan lebih murah dari kota saya namun hanya sekitar di daerah kampus tapi saat menuju ke tengah kota dari mulai jalan Gajah mada harganya sangat jauh dikatakan murah. Jadi kesimpulan saya adalah jember itu tempatnya makanan murah dan makanan mahal bagi anak kuliahan. Jember itu katanya kota besar tapi kenapa di jember ini tidak ada mall, tapi jember itu bukan kota kecil juga karena banyak makanan mahal.  

Yang paling hebat di jember itu adanya suatu pertunjukan tahunan yang kreatif dan yang bisa membawa jember semakin dikenal oleh kota-kota lain di Indonesia bahkan Internasional yaitu JFC (Jember Festival Carnival) yang bukan hanya sekedar karnaval biasa. Menurut saya karnaval ini bisa dibilang karnaval yang luar biasa bagusnya dilihat dari segi pakaian dan dandannya sangat totalitas sekali. Bukan hanya JFC saja yang bisa dibanggakan tapi ada juga lomba marching band internasional. Jadi jember itu bisa dibilang kotanya orang-orang kreatif. Terlepas dari sejarahnya maupun wisatanya kesimpulan dari ceritaku diatas yang pasti jember adalah kota dimana aku akan meraih gelar Sarjana Terapan Gizi, amin J Inilah ceritaku tentang jember , mana cerita kalian ?

0 komentar:

Posting Komentar